INGIN berlibur ke tempat wisata yang menawarkan keindahan pantai dan alam bawah laut yang memesona? Pulau Sangakali tempatnya!
Pulau kecil yang luasnya sekitar 13 Hektere. Dengan jalan santai, Anda bisa mengelilingi pulau yang berstatus Taman Wisata Alam (TWA) ini hanya dalam waktu 30 menit.
Selama perjalanan, Anda akan menikmati pantai berpasir putih, dan laut yang menawan. Pada pagi dan sore hari, Anda juga bisa menikmati fenomena alam, yaitu terbit dan terbenamnya matahari yang menakjubkan.
Tak hanya itu saja, selama mengelilingi pulau, Anda juga bisa menyaksikan berbagai satwa liar yang mungkin belum pernah Anda lihat sebelumnya. Seperti ketam kelapa, biawak, elang bondol, burung gosong Filipina, kuntul karang, burung pergam laut, dan burung pantai/laut lainnya.
Di sepanjang pantai, Anda juga bisa menemukan berbagai jenis moluska (kerang) dalam berbagai bentuk dan warna.
Pulau Sangalaki juga memiliki alam bawah laut sangat indah, terumbu karang yang ada di pulau ini merupakan salah satu yang terbaik di dunia. Tutupan karang rata-rata Pulau Sangalaki adalah 26.75 persen untuk karang keras, dan 42,50 persen untuk karang hidup.
Kawasan perairan ini merupakan lokasi dengan keanekaragaman karang jamur tertinggi di KKL Berau (Wiryawan dkk, 2005). Di perairan Pulau Sangalaki juga terdapat 1.051 spesies ikan karang dan lima spesies lamun.
TWAL (Taman Wisata Alam Laut) Pulau Sangalaki merupakan pulau peneluran penyu hijau yang terpenting di Asia Tenggara, bahkan mungkin di dunia. Setiap malam sepanjang tahun, ada 10–30 ekor penyu bersarang di Pulau Sangalaki.
Untuk menyaksikan atraksi ini, Anda harus bermalam di Pulau Sangalaki karena aktivitas penyu bertelur tersebut hanya bisa anda jumpai di malam hari.
Keunikan lain dari Pulau Sangalaki adalah adanya agregasi pari manta di perairan pulau ini. Pari manta merupakan jenis ikan pari yang makanan utamanya berupa plankton. Perairan Sangalaki memiliki kelimpahan zooplankton paling tinggi dibandingkan kawasan perairan lain di KKL Berau.
Tingginya kelimpahan zooplankton tersebut menjadikan kawasan ini sebagai tempat agregasi pari manta yang paling tinggi. Dan untuk menyaksikan ikan unik ini, Anda harus menyelam.
Perjalanan menuju Pulau Sangalaki dapat ditempuh melalui jalur darat dan udara. Jarak tempuh perjanan darat dari ibu kota provinsi yaitu Samarinda menuju kota Tanjung Redeb adalah sekitar 700 km dengan kondisi aksesibilitas jalan “sedang”. Jenis kendaraan yang dapat digunakan adalah mobil sewaan dengan biaya sekitar Rp3.000.000 untuk perjalanan pulang pergi.
Sedangkan angkutan umum yang tersedia adalah bus berkapasitas 25 orang dengan harga tiket Rp. 125.000/orang. Waktu tempuh perjalanan darat jika menggunakan mobil sewaan adalah sekitar 15 jam, sedangkan jika menggunakan kendaraan umum bisa sampai 20 jam.
Pulau kecil yang luasnya sekitar 13 Hektere. Dengan jalan santai, Anda bisa mengelilingi pulau yang berstatus Taman Wisata Alam (TWA) ini hanya dalam waktu 30 menit.
Selama perjalanan, Anda akan menikmati pantai berpasir putih, dan laut yang menawan. Pada pagi dan sore hari, Anda juga bisa menikmati fenomena alam, yaitu terbit dan terbenamnya matahari yang menakjubkan.
Tak hanya itu saja, selama mengelilingi pulau, Anda juga bisa menyaksikan berbagai satwa liar yang mungkin belum pernah Anda lihat sebelumnya. Seperti ketam kelapa, biawak, elang bondol, burung gosong Filipina, kuntul karang, burung pergam laut, dan burung pantai/laut lainnya.
Di sepanjang pantai, Anda juga bisa menemukan berbagai jenis moluska (kerang) dalam berbagai bentuk dan warna.
Pulau Sangalaki juga memiliki alam bawah laut sangat indah, terumbu karang yang ada di pulau ini merupakan salah satu yang terbaik di dunia. Tutupan karang rata-rata Pulau Sangalaki adalah 26.75 persen untuk karang keras, dan 42,50 persen untuk karang hidup.
Kawasan perairan ini merupakan lokasi dengan keanekaragaman karang jamur tertinggi di KKL Berau (Wiryawan dkk, 2005). Di perairan Pulau Sangalaki juga terdapat 1.051 spesies ikan karang dan lima spesies lamun.
TWAL (Taman Wisata Alam Laut) Pulau Sangalaki merupakan pulau peneluran penyu hijau yang terpenting di Asia Tenggara, bahkan mungkin di dunia. Setiap malam sepanjang tahun, ada 10–30 ekor penyu bersarang di Pulau Sangalaki.
Untuk menyaksikan atraksi ini, Anda harus bermalam di Pulau Sangalaki karena aktivitas penyu bertelur tersebut hanya bisa anda jumpai di malam hari.
Keunikan lain dari Pulau Sangalaki adalah adanya agregasi pari manta di perairan pulau ini. Pari manta merupakan jenis ikan pari yang makanan utamanya berupa plankton. Perairan Sangalaki memiliki kelimpahan zooplankton paling tinggi dibandingkan kawasan perairan lain di KKL Berau.
Tingginya kelimpahan zooplankton tersebut menjadikan kawasan ini sebagai tempat agregasi pari manta yang paling tinggi. Dan untuk menyaksikan ikan unik ini, Anda harus menyelam.
Perjalanan menuju Pulau Sangalaki dapat ditempuh melalui jalur darat dan udara. Jarak tempuh perjanan darat dari ibu kota provinsi yaitu Samarinda menuju kota Tanjung Redeb adalah sekitar 700 km dengan kondisi aksesibilitas jalan “sedang”. Jenis kendaraan yang dapat digunakan adalah mobil sewaan dengan biaya sekitar Rp3.000.000 untuk perjalanan pulang pergi.
Sedangkan angkutan umum yang tersedia adalah bus berkapasitas 25 orang dengan harga tiket Rp. 125.000/orang. Waktu tempuh perjalanan darat jika menggunakan mobil sewaan adalah sekitar 15 jam, sedangkan jika menggunakan kendaraan umum bisa sampai 20 jam.
0 komentar:
Post a Comment