Temuan kepiting jantan yang dinilai aneh tersebut, bertuliskan lafal Allah dengan huruf arab berwarna oranye dibagian kulit kerasnya (bagian atas).
Kepada wartawan, Masjuri yang berprofesi sebagai pencari kepiting mengaku ada hal yang aneh sebelum mendapatkan kepiting tersebut. Sebab, biasanya selama 4 sampai 6 jam di laut dia sudah mendapatkan banyak kepiting. Namun kala itu tidak mendapatkan sama sekali kecuali satu yang bertuliskan lafal Allah tersebut.
"Baru kali ini saya mendapatkan satu kepiting dan bertuliskan asma Allah," kata Masjuri kepada wartawan di rumahnya, Dusun Perreng Tale, Desa Parsanga, Kecamatan Kota Sumenep.
Sementara, warga sekitar yang mendengar kabar penemuan kepiting tersebut, kini terus berdatangan. Mereka ingin membuktikan kebenarannya. Bahkan, Masjuri berencana akan mengkonsultasikan kepiting yang masih terlihat segar itu kepada orang pintar.
Sebelum Menemukan Kepiting Itu Marjuki Bermimpi Aneh
Sebelum menemukan kepiting berlafal asma Allah mengaku sempat bermimpi aneh. Sayangnya dia tidak mau menceritakan apa isi mimpinya itu.
"Sebelum menemukan kepiting ini, saya bermimpi aneh, tapi dilarang untuk menceritakan sama orang. Makanya, saya minta maaf tidak bisa menceritakan isi mimpi itu," kata Masjuri saat ditemui wartawan di rumahnya.
Masjuri juga percaya, jika kepiting berlafal asma Allah itu akan membawa berkah. Untuk itu dia berniat untuk tidak menjualnya selama tidak ada firasat. "Kalau ada firasat yang membolehkan untuk dijual, ya akan saya jual," ucap pria yang kesehariannya sebagai pencari kepiting.
MUI Sumenep Minta Kepiting Berlafal Asma Allah Dijaga
Selain membuat warga penasaran, temuan kepiting berlafal asma Allah juga ditanggapi oleh Majelis Ulama Indonesia (MUI) Kabupaten Sumenep. MUI minta agar kepiting tersebut dijaga kesuciannya.
"Kalimat Allah itu harus ditempatkan di tempat yang mulia dan harus dijaga kesuciannya," kata Ketua MUI Kanupaten Sumenep KH Syafraji kepada detiksurabaya.com.
Selain itu, KH Syafraji juga meminta agar kepiting berlafal asma Allah itu dijaga dan tidak ditempatkan disembarang tempat.
Kepada wartawan, Masjuri yang berprofesi sebagai pencari kepiting mengaku ada hal yang aneh sebelum mendapatkan kepiting tersebut. Sebab, biasanya selama 4 sampai 6 jam di laut dia sudah mendapatkan banyak kepiting. Namun kala itu tidak mendapatkan sama sekali kecuali satu yang bertuliskan lafal Allah tersebut.
"Baru kali ini saya mendapatkan satu kepiting dan bertuliskan asma Allah," kata Masjuri kepada wartawan di rumahnya, Dusun Perreng Tale, Desa Parsanga, Kecamatan Kota Sumenep.
Sementara, warga sekitar yang mendengar kabar penemuan kepiting tersebut, kini terus berdatangan. Mereka ingin membuktikan kebenarannya. Bahkan, Masjuri berencana akan mengkonsultasikan kepiting yang masih terlihat segar itu kepada orang pintar.
Sebelum Menemukan Kepiting Itu Marjuki Bermimpi Aneh
Sebelum menemukan kepiting berlafal asma Allah mengaku sempat bermimpi aneh. Sayangnya dia tidak mau menceritakan apa isi mimpinya itu.
"Sebelum menemukan kepiting ini, saya bermimpi aneh, tapi dilarang untuk menceritakan sama orang. Makanya, saya minta maaf tidak bisa menceritakan isi mimpi itu," kata Masjuri saat ditemui wartawan di rumahnya.
Masjuri juga percaya, jika kepiting berlafal asma Allah itu akan membawa berkah. Untuk itu dia berniat untuk tidak menjualnya selama tidak ada firasat. "Kalau ada firasat yang membolehkan untuk dijual, ya akan saya jual," ucap pria yang kesehariannya sebagai pencari kepiting.
MUI Sumenep Minta Kepiting Berlafal Asma Allah Dijaga
Selain membuat warga penasaran, temuan kepiting berlafal asma Allah juga ditanggapi oleh Majelis Ulama Indonesia (MUI) Kabupaten Sumenep. MUI minta agar kepiting tersebut dijaga kesuciannya.
"Kalimat Allah itu harus ditempatkan di tempat yang mulia dan harus dijaga kesuciannya," kata Ketua MUI Kanupaten Sumenep KH Syafraji kepada detiksurabaya.com.
Selain itu, KH Syafraji juga meminta agar kepiting berlafal asma Allah itu dijaga dan tidak ditempatkan disembarang tempat.
1 komentar:
suhanallah, itu merupakan bukti keagungan Allah
Post a Comment