Banyak laki-laki yang percaya bahwa sering masturbasi bisa menyebabkan jerawat, terutama para remaja yang baru memasuki masa pubertas. Benarkah demikian?
Masturbasi bisa menyebabkan jerawat merupakan salah satu mitos seputar jerawat yang sudah dipercaya sejak dulu. Tapi yang benar, masturbasi bukanlah penyebab jerawat.
Meskipun hormon seks testosteron merupakan penyebab utama dari jerawat, tetapi terlibat dalam aktivitas seksual tidak memberikan pengaruh pada apa-apa jerawat.
Jerawat sama sekali tidak ada berhubungan dengan masturbasi seperti dilansir About.com, Jumat (25/3/2011).
Mitos ini banyak dipercaya karena jerawat pertama kali muncul selama masa pubertas. Pubertas juga merupakan saat yang sama ketika kehidupan seksualitas dan perasaan seksual mulai timbul.
Tapi meskipun keduanya mungkin muncul pada waktu bersamaan, jerawat dan kehidupan seks tidak saling berpengaruh.
Jerawat berkembang karena adanya perubahan hormon yang terjadi dalam tubuh selama masa pubertas. Sebagian besar remaja mengalami jerawat bahkan beberapa orang dewasa juga masih berjerawat.
Selain mitos masturbasi, ada beberapa mitos lain seputar jerawat yang masih banyak dipercaya seperti dilansir Health24:
Mitos, coklat dapat menyebabkan jerawat
Coklat seringkali dihubungkan dengan jerawat, karena coklat mengandung jumlah lemak dan minyak sebum tinggi. Mungkin orang berpikir jika mengonsumsi coklat berlebih, tubuh akan berusaha mengurangi lemak dari kelenjar sebaceous yang dihambat pori-porinya sehingga menyebabkan jerawat.
Faktanya, peneliti menyebutkan bahwa coklat tidak ada hubungannya dengan jerawat. Peneliti justru menemukan bahwa coklat memiliki antioksidan ditambah kafein dan bisa memberikan efek relaksasi bagi pikiran orang yang mengonsumsinya. Selain itu, antioksidan yang terkandung di dalam coklat juga bisa berguna untuk perawatan kulit, sehingga saat ini coklat menjadi bahan masker yang sangat digemari oleh masyarakat.
Makan coklat dalam jumlah cukup tidak akan menimbulkan kerugian apapun. Yang terpenting adalah menghindari makanan yang tinggi kadar gula, karena bisa menyebabkan meningkatnya produksi hormon.
Mitos, hanya remaja yang memiliki jerawat
Faktanya, meski jarang terjadi, ada bayi yang terlahir dengan jerawat dan beberapa orang mengalami jerawat untuk pertama kalinya saat memasuki usia dewasa.
Kebanyakan orang berurusan dengan jerawat, tetapi perempuan dapat mengalaminya hingga menopause. Sebanyak 5 persen perempuan berusia 40 tahun memiliki jerawat, tetapi hanya 1 persen dari pria dalam kelompok usia tersebut.
Mitos, jarang membersihkan muka bisa menyebabkan jerawat
Mitos ini mungkin ada benarnya karena jerawat bisa disebabkan karena kotoran dan minyak yang menyumbat pori-pori. Tetapi pada orang yang berkulit kering, terlalu sering membersihkan muka juga bisa menyebabkan kulit semakin kering dan membuat jerawat semakin memburuk.
Mitos, stres dapat menyebabkan jerawat
Faktanya, stres tidak menyebabkan jerawat tetapi jika kulit Anda sudah berjerawat stres dapat memperburuknya.
http://health.detik.com
Masturbasi bisa menyebabkan jerawat merupakan salah satu mitos seputar jerawat yang sudah dipercaya sejak dulu. Tapi yang benar, masturbasi bukanlah penyebab jerawat.
Meskipun hormon seks testosteron merupakan penyebab utama dari jerawat, tetapi terlibat dalam aktivitas seksual tidak memberikan pengaruh pada apa-apa jerawat.
Jerawat sama sekali tidak ada berhubungan dengan masturbasi seperti dilansir About.com, Jumat (25/3/2011).
Mitos ini banyak dipercaya karena jerawat pertama kali muncul selama masa pubertas. Pubertas juga merupakan saat yang sama ketika kehidupan seksualitas dan perasaan seksual mulai timbul.
Tapi meskipun keduanya mungkin muncul pada waktu bersamaan, jerawat dan kehidupan seks tidak saling berpengaruh.
Jerawat berkembang karena adanya perubahan hormon yang terjadi dalam tubuh selama masa pubertas. Sebagian besar remaja mengalami jerawat bahkan beberapa orang dewasa juga masih berjerawat.
Selain mitos masturbasi, ada beberapa mitos lain seputar jerawat yang masih banyak dipercaya seperti dilansir Health24:
Mitos, coklat dapat menyebabkan jerawat
Coklat seringkali dihubungkan dengan jerawat, karena coklat mengandung jumlah lemak dan minyak sebum tinggi. Mungkin orang berpikir jika mengonsumsi coklat berlebih, tubuh akan berusaha mengurangi lemak dari kelenjar sebaceous yang dihambat pori-porinya sehingga menyebabkan jerawat.
Faktanya, peneliti menyebutkan bahwa coklat tidak ada hubungannya dengan jerawat. Peneliti justru menemukan bahwa coklat memiliki antioksidan ditambah kafein dan bisa memberikan efek relaksasi bagi pikiran orang yang mengonsumsinya. Selain itu, antioksidan yang terkandung di dalam coklat juga bisa berguna untuk perawatan kulit, sehingga saat ini coklat menjadi bahan masker yang sangat digemari oleh masyarakat.
Makan coklat dalam jumlah cukup tidak akan menimbulkan kerugian apapun. Yang terpenting adalah menghindari makanan yang tinggi kadar gula, karena bisa menyebabkan meningkatnya produksi hormon.
Mitos, hanya remaja yang memiliki jerawat
Faktanya, meski jarang terjadi, ada bayi yang terlahir dengan jerawat dan beberapa orang mengalami jerawat untuk pertama kalinya saat memasuki usia dewasa.
Kebanyakan orang berurusan dengan jerawat, tetapi perempuan dapat mengalaminya hingga menopause. Sebanyak 5 persen perempuan berusia 40 tahun memiliki jerawat, tetapi hanya 1 persen dari pria dalam kelompok usia tersebut.
Mitos, jarang membersihkan muka bisa menyebabkan jerawat
Mitos ini mungkin ada benarnya karena jerawat bisa disebabkan karena kotoran dan minyak yang menyumbat pori-pori. Tetapi pada orang yang berkulit kering, terlalu sering membersihkan muka juga bisa menyebabkan kulit semakin kering dan membuat jerawat semakin memburuk.
Mitos, stres dapat menyebabkan jerawat
Faktanya, stres tidak menyebabkan jerawat tetapi jika kulit Anda sudah berjerawat stres dapat memperburuknya.
http://health.detik.com