Quick Info - Kediri- Saifudin Zuhri (42), pria yang mengaku sebagai titisan Nabi Muhammad SAW, pulang ke Dusun Setoyo, Desa Plemahan, Kecamatan Plemahan, Kabupaten Kediri.
Seminggu sebelumnya, bapak satu anak itu pergi ke Gunung Slamet, Jawa Tengah.
Tetapi Saifudin Zuhri tidak berada di padepokannya, Linggar Jati. Informasi yang diperoleh beritajatim.com, Saifudin 'disembunyikan' oleh petugas kepolisian setempat.
"Dia pulang kemarin. Tetapi tidak ada di rumahnya. Katanya dimintai keterangan di kantor Polsek Plemahan," kata Basori (27), warga setempat, Senin (25/4/2011).
Warga dan mantan murid-muridnya tetap berkeinginan agar Saifudin ditangkap dan diadili. Pengakuan sebagai seorang nabi pada saat kerasukan roh telah membuat keresahan di lingkungan.
Pihak desa menegaskan telah menutup total praktik pengobatan yang dilakukan Saifudin Zuhri. Melalui Kepala Dusun (Kasun), Setoyo Samsuri, desa ingin menetralisir keserasan masyarakat dan menyerahkan persoalan itu kepada pihak yang berwajib.
Sementara Kapolsek Plemahan AKP Hadi Purnomo belum berhasil dikonfirmasi.
Diberitakan sebelumnya, Saifudin Zuhri mengaku sebagai titisan Nabi Muhammad SAW. Saifudin kerasukan oleh roh dan mengaku sebagai Sukir, murid dari Mohammad Yain, yang diyakininya sebagai titisan Nabi Mohammad SAW.
Warga melaporkan perbuatan Saifudin Zuhri ke Polsek Plemahan. Tetapi yang bersangkutan justru kabur ke Gunung Slamet. Keluarganya membantah bahwa Saifudin mengaku sebagai nabi. Pria yang sebelumnya bekerja sebagai seorang sopir angkutan itu hanya berprofesi sebagai dukun dan mampu mengobati segala macam penyakit dengan media daun-daunan. (beritajatim.com/ndr)
Seminggu sebelumnya, bapak satu anak itu pergi ke Gunung Slamet, Jawa Tengah.
Tetapi Saifudin Zuhri tidak berada di padepokannya, Linggar Jati. Informasi yang diperoleh beritajatim.com, Saifudin 'disembunyikan' oleh petugas kepolisian setempat.
"Dia pulang kemarin. Tetapi tidak ada di rumahnya. Katanya dimintai keterangan di kantor Polsek Plemahan," kata Basori (27), warga setempat, Senin (25/4/2011).
Warga dan mantan murid-muridnya tetap berkeinginan agar Saifudin ditangkap dan diadili. Pengakuan sebagai seorang nabi pada saat kerasukan roh telah membuat keresahan di lingkungan.
Pihak desa menegaskan telah menutup total praktik pengobatan yang dilakukan Saifudin Zuhri. Melalui Kepala Dusun (Kasun), Setoyo Samsuri, desa ingin menetralisir keserasan masyarakat dan menyerahkan persoalan itu kepada pihak yang berwajib.
Sementara Kapolsek Plemahan AKP Hadi Purnomo belum berhasil dikonfirmasi.
Diberitakan sebelumnya, Saifudin Zuhri mengaku sebagai titisan Nabi Muhammad SAW. Saifudin kerasukan oleh roh dan mengaku sebagai Sukir, murid dari Mohammad Yain, yang diyakininya sebagai titisan Nabi Mohammad SAW.
Warga melaporkan perbuatan Saifudin Zuhri ke Polsek Plemahan. Tetapi yang bersangkutan justru kabur ke Gunung Slamet. Keluarganya membantah bahwa Saifudin mengaku sebagai nabi. Pria yang sebelumnya bekerja sebagai seorang sopir angkutan itu hanya berprofesi sebagai dukun dan mampu mengobati segala macam penyakit dengan media daun-daunan. (beritajatim.com/ndr)
0 komentar:
Post a Comment