Kasus video mesum kembali marak kali ini terjadi di pekalongan. Peredaran video mesum yang di tengarai di lakukan oleh siswi SMU sebuah sekolah swasta di Pekalongan sangat marak beredar di handphone warga.
Pelaku wanita adalah cewek SMU sementara si cowok adalah alumni dari sekolah yang sama. Saat ini pihak polisi sedang mencari pengedar foto-foto panas dan video mesum siswa SMU Pekalongan tersebut.
Perkembangan teknologi handphone di tahun 2000-an ini sangat pesat. Berbagai assesoris dan features baru mengiringi kemunculan setiap produk handphone. Semua provider berebut pasar dan meningkatkan penjualan produknya. Termasuk memberi kelengkapan kamera berresolusi tinggi pada produknya.
Kamera yang begitu mobile membuat penggunaannya tidak lagi sebatas pada acara-acara seremonial. Setiap momen rasanya tidak lengkap tanpa di rekam. Semua orang ingin memiliki handphone kamera. Dari kalangan pengusaha sampai dengan siswa sma ingin mengunakan handphone kamera untuk memfoto momen pribadi mereka.
Semain maraknya adegan mesum dan foto panas di media internet saat ini tidak lepas dari perkembangan teknologi seluler. Foto-foto panas yang pada hakikatnya adalah area privat dan taboo menjadi pencarian paling tinggi di internet. Contoh kasus dapat dilihat di kasus peredaran video mesum dan foto panas Pekalongan.
Baru-baru ini, kembali sebuah foto panas seorang anggota DPR RI bersama sesoerang yang di duga sekretarisnya kembali marak di internet dan menjadi headline news di berbagai media TV dan media koran. Sebuah foto panas setengah telanjang anggota DPR RI tersebut tampak berpelukan mesra dengan sekretarisnya di sebuah kamar hotel.
Kebenaran foto-foto tersebut telah di akui oleh pakar Telematika, Roy Suryo. Menurut Roy foto-foto panas tersebut diambil sekitar tahun 2004 di sebuah kamar hotel atau wisma di Jakarta.
Peredaran foto panas tidak saja terjadi pada orang dewasa. Puluhan bahkan mungkin ratusan orang anak sma telah menjadi korban foto bugil. Dari banyuwangi, pekalongan, foto Makassar sampai foto seorang pramuniaga sebuah toko.
Mengentikan peredaran handphone berkamera tentu bukan solusi mengentikan peredaran foto-foto panas di handphone. Seperti sebuah pesawat, teknologi tidak mungkin di rem apalagi di hentikan. Kapitalisasi pasar bebas menuntut perubahan drastis di masyarakat. Dan proses perubahan tersebut menimbulkan kerugian moral bagi bangsa ini.
Mengingat meningkatnya peredaran video tersebut di Pekalongan maka barangkali pendidikan di kalangan anak sekolah perlu ditingkatkan. Pemahaman terhadap teknologi dan moralitas seharusnya mendapat perhatian yang lebih serius dari Pemerintah.
Pelaku wanita adalah cewek SMU sementara si cowok adalah alumni dari sekolah yang sama. Saat ini pihak polisi sedang mencari pengedar foto-foto panas dan video mesum siswa SMU Pekalongan tersebut.
Perkembangan teknologi handphone di tahun 2000-an ini sangat pesat. Berbagai assesoris dan features baru mengiringi kemunculan setiap produk handphone. Semua provider berebut pasar dan meningkatkan penjualan produknya. Termasuk memberi kelengkapan kamera berresolusi tinggi pada produknya.
Kamera yang begitu mobile membuat penggunaannya tidak lagi sebatas pada acara-acara seremonial. Setiap momen rasanya tidak lengkap tanpa di rekam. Semua orang ingin memiliki handphone kamera. Dari kalangan pengusaha sampai dengan siswa sma ingin mengunakan handphone kamera untuk memfoto momen pribadi mereka.
Semain maraknya adegan mesum dan foto panas di media internet saat ini tidak lepas dari perkembangan teknologi seluler. Foto-foto panas yang pada hakikatnya adalah area privat dan taboo menjadi pencarian paling tinggi di internet. Contoh kasus dapat dilihat di kasus peredaran video mesum dan foto panas Pekalongan.
Baru-baru ini, kembali sebuah foto panas seorang anggota DPR RI bersama sesoerang yang di duga sekretarisnya kembali marak di internet dan menjadi headline news di berbagai media TV dan media koran. Sebuah foto panas setengah telanjang anggota DPR RI tersebut tampak berpelukan mesra dengan sekretarisnya di sebuah kamar hotel.
Kebenaran foto-foto tersebut telah di akui oleh pakar Telematika, Roy Suryo. Menurut Roy foto-foto panas tersebut diambil sekitar tahun 2004 di sebuah kamar hotel atau wisma di Jakarta.
Peredaran foto panas tidak saja terjadi pada orang dewasa. Puluhan bahkan mungkin ratusan orang anak sma telah menjadi korban foto bugil. Dari banyuwangi, pekalongan, foto Makassar sampai foto seorang pramuniaga sebuah toko.
Mengentikan peredaran handphone berkamera tentu bukan solusi mengentikan peredaran foto-foto panas di handphone. Seperti sebuah pesawat, teknologi tidak mungkin di rem apalagi di hentikan. Kapitalisasi pasar bebas menuntut perubahan drastis di masyarakat. Dan proses perubahan tersebut menimbulkan kerugian moral bagi bangsa ini.
Mengingat meningkatnya peredaran video tersebut di Pekalongan maka barangkali pendidikan di kalangan anak sekolah perlu ditingkatkan. Pemahaman terhadap teknologi dan moralitas seharusnya mendapat perhatian yang lebih serius dari Pemerintah.
0 komentar:
Post a Comment