Perempuan menggambarkan orgasme dalam berbagai cara, tergantung pada bagaimana mereka menafsirkan sensasi, seberapa sensitif mereka dan stimulasi macam apa yang mereka gunakan.
Seorang wanita mengakui bahwa, setelah kehilangan keperawanannya, perasaaanya adalah seperti kecewa dan panik. Lalu kemudian mulai terbiasa dan tumbuh untuk menikmatinya maka lama-kelamaan ketika ia menjadi lebih nyaman dengan seks maka seks akan menjadi suatu kebutuhan sekaligus sesuatu yang harus dipenuhi keberedaannya.
Perasaan wanita saat merasakan orgasme di seluruh tubuh terasa bergema melalui kulit mereka, sementara sebagian mungkin merasakan sensasi berdenyut lebih berisi. Sungguh kenikmatan yang luar biasa.
Lalu bagaimana dengan laki-laki? Puncak dari aktivitas seks laki-laki memang lebih mudah diketahui dibanding wanita. Salah satu cirinya adalah pria mengeluarkan sperma yang jelas setiap mencapai puncak. Kadang wanita melihat laki-laki sebagai makhluk yang egois, karena 100% permainan seks yang dilakukan suatu pasangan maka akan diakhiri oleh orgasme laki-laki. Namun, bagi kaum wanita supaya jangan iri dengan kenyataan itu karena walau bagaimanapun masih banyak cara untuk menyiasati bagaimanakah sebaiknya seks itu dilakukan agar orgasme dapat dirasakan oleh dua belah pihak. Memang dibutuhkan konsentrasi, namun hal itu adalah menyenangkan jika kita memang sayang dengan pasangan kita. Misalnya, lakukanlah foreplay, rangsangan pada bagian sensitif Anda terutama vagina. Untuk lebih jelasnya, baca kembali Tips seks dari Tante.
Gerakan atau getaran bertenaga dari pasangan ketika penis memompa ke vagina cenderung akan lebih cepat memberikan orgasme dengan kontraksi lebih kuat, tapi itu tidak berarti seorang wanita akan lebih suka sensasi yang lebih lambat dan orgasme lebih ringan dengan suaminya. Terkadang kita harus mengatur kapan gerakan cepat dan kuat dan kapan kita bermain lembut. Yang pasti rasa Orgasme itu adalah kenikmatan yang pasti membuat pelaku seks sangat letagihan dan terus berpikir untuk mendapatkannya berulang-ulang.
Seorang wanita mengakui bahwa, setelah kehilangan keperawanannya, perasaaanya adalah seperti kecewa dan panik. Lalu kemudian mulai terbiasa dan tumbuh untuk menikmatinya maka lama-kelamaan ketika ia menjadi lebih nyaman dengan seks maka seks akan menjadi suatu kebutuhan sekaligus sesuatu yang harus dipenuhi keberedaannya.
Perasaan wanita saat merasakan orgasme di seluruh tubuh terasa bergema melalui kulit mereka, sementara sebagian mungkin merasakan sensasi berdenyut lebih berisi. Sungguh kenikmatan yang luar biasa.
Lalu bagaimana dengan laki-laki? Puncak dari aktivitas seks laki-laki memang lebih mudah diketahui dibanding wanita. Salah satu cirinya adalah pria mengeluarkan sperma yang jelas setiap mencapai puncak. Kadang wanita melihat laki-laki sebagai makhluk yang egois, karena 100% permainan seks yang dilakukan suatu pasangan maka akan diakhiri oleh orgasme laki-laki. Namun, bagi kaum wanita supaya jangan iri dengan kenyataan itu karena walau bagaimanapun masih banyak cara untuk menyiasati bagaimanakah sebaiknya seks itu dilakukan agar orgasme dapat dirasakan oleh dua belah pihak. Memang dibutuhkan konsentrasi, namun hal itu adalah menyenangkan jika kita memang sayang dengan pasangan kita. Misalnya, lakukanlah foreplay, rangsangan pada bagian sensitif Anda terutama vagina. Untuk lebih jelasnya, baca kembali Tips seks dari Tante.
Gerakan atau getaran bertenaga dari pasangan ketika penis memompa ke vagina cenderung akan lebih cepat memberikan orgasme dengan kontraksi lebih kuat, tapi itu tidak berarti seorang wanita akan lebih suka sensasi yang lebih lambat dan orgasme lebih ringan dengan suaminya. Terkadang kita harus mengatur kapan gerakan cepat dan kuat dan kapan kita bermain lembut. Yang pasti rasa Orgasme itu adalah kenikmatan yang pasti membuat pelaku seks sangat letagihan dan terus berpikir untuk mendapatkannya berulang-ulang.
0 komentar:
Post a Comment