Quick Info - London, Pernikahan megah calon pewaris tahta kerajaan Inggris, Pangeran William dan Kate Middleton telah usai tergelar. Dua insan ini resmi menjadi pasangan suami istri dan sekaligus resmi pula menjadi Duke and Duchess of Cambridge -Duke adalah gelar kebangsawanan tertinggi di Inggris-. Kate Middleton sendiri kini telah dipanggil Princess Chaterine.
Pernikahan termegah abad 21 ini seperti tak pernah usai untuk diperbincangkan, terutama sosok pendamping sang pangeran. Kehadiran anggota keluarga baru yang masuk ke kerajaan Inggris Raya memang menjadi santapan empuk media. Seperti Princess Chaterine, siapa, darimana dan seperti apa sepak terjangnya hingga bisa membuat sang pangeran takluk dan yakin untuk memperistrinya senantiasa diusut sampai ke akar. Tak hanya diusut namun keberadaannya juga dibanding-bandingkan dengan mendiang Putri Diana, Ibunda Pangeran William. Bahkan sampai kisah momen ikrar pernikahannya di altar gereja Westminster Abbey sekalipun.
Princess Chaterine dan mendiang Lady Diana sama-sama menjadi sosok yang paling dilihat oleh sekitar dua miliar manusia di seluruh penjuru dunia, baik yang langsung hadir di Westminster Abbey maupun yang hanya menyaksikan melalui layar televisi. Di tengah sorotan massa sekian banyak manusia, Kate begitu tenang, dia begitu anggun dengan gaun pernikahan yang tergolong simpel untuk ukuran kerajaan. Dia tetap tegapkan badan, tersenyum ramah dan melambai penuh sahabat, sejak dari hotel tempat dia dan kelurga menginap sampai di gereja tempat digelarnya pernikahan.
Kenyataan ini terus ditoreh Princess Chaterine di setiap tahap prosesi pernikahan. Apa yang terjadi agak berbeda dengan prosesi Lady Diana saat dinikahi Pengeran Charles pada tahun 1998. Diana waktu itu mengenakan gaun yang sangat mewah dan panjang ekor 2,7 m, terlihat canggung setelah turun dari kereta kuda. Diana tak banyak senyum dan lebih banyak menunduk terlebih saat berjalan ke altar. Tak heran ketika sudah dihadapan pastur yang menikahkan keduanya, Charles pun terus berusaha menenangkan Diana kala itu.
Tentulah itu berlawanan jauh dengan Princess Chaterine yang nampak sangat tenang dan mampu menyunggingkan senyumnya. Ya, dua sosok wanita ini memang berbeda, baik karakter maupun latar belakang, pendidikan dan usia tentunya.
Matang dan Mandiri
Princess Chaterine dinikahi Pangeran William diusia 29 tahun, usia yang bisa dianggap siap secara fisik maupun emosi. Sementara mendiang Putri Diana, dinikahi Pangeran Charles diusia yang masih sangat muda yakni 20 tahun. Diana hanya berpendidikan menengah di Riddlesworth Hall di Norfolk dan tak begitu menonjol dalam pendidikannya.
Selain itu, masa perkenalan dan penjajakan dua pasangan ini juga jauh berbeda. William dan Kate telah menjalani delapan tahun pacaran sebelum akhirnya resmi menikah, sementara Charles dan Diana, hanya berkenalan beberapa bulan saja untuk sampai ke pernikahan. Charles yang kala itu berusia 32 tahun dan berstatus putra mahkota kerajaan Inggris ditekan untuk segera mendapatkan pendamping hidup.
Fisik awal yang membentuk sikap, karakter, dan perilaku manusia, adalah asal usul dan latar belakang. Princess Chaterine dan Lady Diana memang berseberangan. Diana dilahirkan dari keluarga bangsawan, sang ayah Edward John Spencer mewarisi gelar Earl Spencer sebuah keluarga terpandang di Inggris. Sedangkan Ibunda Diana, Francess keturunan keluarga kaya. Hanya sayang, Diana harus mengalami kenyataan perceraian kedua orang tuanya hingga dia menjadi sosok yang tertutup. Walau secara darah dan keturunan Kate Middleton tak seberuntung Diana, namun dia dibesarkan oleh keluarga yang utuh, keluarga pekerja keras yang demokratis hingga memungkinkan Princess Chaterine untuk bisa begitu berkembang dan leluasa mengekspresikan diri.
Setiap manusia selalu memiliki karakter yang berbeda, tapi pada akhirnya Princess Chaterine dan mendiang Lady Diana sama-sama menorehkan kesan bagi rakyat Inggris. Padahal Kate Middleton awalnya selalu dicap buruk oleh publik maupun media-media Inggris. Sementara di alam keabadiannya, Lady Diana bisa berbangga putranya sangat matang dan mandiri memperjuangkan keyakinan cinta. Tak seperti sang ayah, Pangeran Charles yang begitu takluk dengan keinginan keluarga, mau menikahi Diana namun tidak diikuti dengan konsekwensi sikap dan tanggung jawab bahkan kemudian berpaling pada Camilia Parker.
Pernikahan termegah abad 21 ini seperti tak pernah usai untuk diperbincangkan, terutama sosok pendamping sang pangeran. Kehadiran anggota keluarga baru yang masuk ke kerajaan Inggris Raya memang menjadi santapan empuk media. Seperti Princess Chaterine, siapa, darimana dan seperti apa sepak terjangnya hingga bisa membuat sang pangeran takluk dan yakin untuk memperistrinya senantiasa diusut sampai ke akar. Tak hanya diusut namun keberadaannya juga dibanding-bandingkan dengan mendiang Putri Diana, Ibunda Pangeran William. Bahkan sampai kisah momen ikrar pernikahannya di altar gereja Westminster Abbey sekalipun.
Princess Chaterine dan mendiang Lady Diana sama-sama menjadi sosok yang paling dilihat oleh sekitar dua miliar manusia di seluruh penjuru dunia, baik yang langsung hadir di Westminster Abbey maupun yang hanya menyaksikan melalui layar televisi. Di tengah sorotan massa sekian banyak manusia, Kate begitu tenang, dia begitu anggun dengan gaun pernikahan yang tergolong simpel untuk ukuran kerajaan. Dia tetap tegapkan badan, tersenyum ramah dan melambai penuh sahabat, sejak dari hotel tempat dia dan kelurga menginap sampai di gereja tempat digelarnya pernikahan.
Kenyataan ini terus ditoreh Princess Chaterine di setiap tahap prosesi pernikahan. Apa yang terjadi agak berbeda dengan prosesi Lady Diana saat dinikahi Pengeran Charles pada tahun 1998. Diana waktu itu mengenakan gaun yang sangat mewah dan panjang ekor 2,7 m, terlihat canggung setelah turun dari kereta kuda. Diana tak banyak senyum dan lebih banyak menunduk terlebih saat berjalan ke altar. Tak heran ketika sudah dihadapan pastur yang menikahkan keduanya, Charles pun terus berusaha menenangkan Diana kala itu.
Tentulah itu berlawanan jauh dengan Princess Chaterine yang nampak sangat tenang dan mampu menyunggingkan senyumnya. Ya, dua sosok wanita ini memang berbeda, baik karakter maupun latar belakang, pendidikan dan usia tentunya.
Matang dan Mandiri
Princess Chaterine dinikahi Pangeran William diusia 29 tahun, usia yang bisa dianggap siap secara fisik maupun emosi. Sementara mendiang Putri Diana, dinikahi Pangeran Charles diusia yang masih sangat muda yakni 20 tahun. Diana hanya berpendidikan menengah di Riddlesworth Hall di Norfolk dan tak begitu menonjol dalam pendidikannya.
Selain itu, masa perkenalan dan penjajakan dua pasangan ini juga jauh berbeda. William dan Kate telah menjalani delapan tahun pacaran sebelum akhirnya resmi menikah, sementara Charles dan Diana, hanya berkenalan beberapa bulan saja untuk sampai ke pernikahan. Charles yang kala itu berusia 32 tahun dan berstatus putra mahkota kerajaan Inggris ditekan untuk segera mendapatkan pendamping hidup.
Fisik awal yang membentuk sikap, karakter, dan perilaku manusia, adalah asal usul dan latar belakang. Princess Chaterine dan Lady Diana memang berseberangan. Diana dilahirkan dari keluarga bangsawan, sang ayah Edward John Spencer mewarisi gelar Earl Spencer sebuah keluarga terpandang di Inggris. Sedangkan Ibunda Diana, Francess keturunan keluarga kaya. Hanya sayang, Diana harus mengalami kenyataan perceraian kedua orang tuanya hingga dia menjadi sosok yang tertutup. Walau secara darah dan keturunan Kate Middleton tak seberuntung Diana, namun dia dibesarkan oleh keluarga yang utuh, keluarga pekerja keras yang demokratis hingga memungkinkan Princess Chaterine untuk bisa begitu berkembang dan leluasa mengekspresikan diri.
Setiap manusia selalu memiliki karakter yang berbeda, tapi pada akhirnya Princess Chaterine dan mendiang Lady Diana sama-sama menorehkan kesan bagi rakyat Inggris. Padahal Kate Middleton awalnya selalu dicap buruk oleh publik maupun media-media Inggris. Sementara di alam keabadiannya, Lady Diana bisa berbangga putranya sangat matang dan mandiri memperjuangkan keyakinan cinta. Tak seperti sang ayah, Pangeran Charles yang begitu takluk dengan keinginan keluarga, mau menikahi Diana namun tidak diikuti dengan konsekwensi sikap dan tanggung jawab bahkan kemudian berpaling pada Camilia Parker.
0 komentar:
Post a Comment