MUENCHEN–Tren perempuan dewasa menikahi pria berusia lebih muda memunculkan ketertarikan peneliti untuk mengetahui mengapa kencenderungan itu bisa terjadi. Hasilnya pun cukup mengejutkan.
Studi di Jerman mengungkap perempuan yang menikahi laki-laki berusia 9 tahun lebih muda akan meninggal lebih cepat. Sebaliknya, riset juga mengungkap perempuan yang menikahi laki-laki lebih tua juga berisiko meninggal lebih cepat. Harus bagaimana dong?
Peneliti melihat pilihan realistis bagi perempuan adalah menikah dengan laki-laki dengan usia yang sama atau tidak berbeda jauh.
Sven Drefahl, Peneliti dari Max Planck Institute for Demographic Research (MPIDR), Rostock, Jerman mengatakan salah satu dari sekian penjelasan yang logis adalah perempuan yang bersuami laki-laki berusia lebih muda kerap melanggar norma-norma sosial dan pada akhirnya menderita karena sanksi sosial.
“Pasangan itu kemudian diperlakukan seperti orang asing yang tidak menerima dukungan sosial dan menjalani hidup dengan stres berlebih. Hasilnya terjadi penurunan taraf kesehatan,” tukas Drefahl seperti dikutip dari healthday dan dilansir republika.co.id, Senin (17/5).
Meski begitu, Drefahl tetap melihat sisi positif dari pasangan yang berbeda usia sangat jauh. Pertama, dari segi pengalaman dan kedua tingkat kebahagian jelas lebih baik ketimbang individu yang belum menikah.
Sebagai tambahan, hasil riset juga mengungkap laki-laki dan perempuan dewasa yang menemukan pasangan berusia lebih muda beralasan karena mereka lebih sehat dan pertimbangan harapan hidup lebih lama cenderung kuat.
Pasangan muda perbaiki lingkungan sosial
Teori itu, jelas Drufahl, mengandalkan gagasan bahwa pasangan muda akan memperbaiki lingkungan sosial, psikologis pikiran serta cenderung peduli untuk merawat pasangannya ketika tua nanti. Ketiga hal tadi berkontribusi terhadap kenaikan harapan hidup pada pasangan yang lebih tua.
Di Amerika Serikat (AS), misalnya, tim riset mencatat rata-rata laki-laki biasanya berusia 2,3 tahun lebih tua ketimbang calon istrinya. Khusus kasus ini, hasil riset mengungkap pria cenderung memperoleh manfaat ketika memilih istri yang lebih muda.
Sedangkan, laki-laki yang memilih menikah dengan perempuan yang lebih tua memperbesar risiko kematian lebih awal. Sebaliknya, laki-laki yang menikah dengan perempuan yang berusia 7-9 tahun lebih muda mengalami penurunan resiko kematian hingga 11 persen.
Ihwal penjelasan terkait kasus perbedaan jenis kelamin, peneliti tidak menemukan alasan yang kuat. Meski begitu, temuan riset tidak meragukan teori lama dipegang dari “seleksi kesehatan” ketika musim mencari pasangan di AS terjadi pada Mei-September.
Studi di Jerman mengungkap perempuan yang menikahi laki-laki berusia 9 tahun lebih muda akan meninggal lebih cepat. Sebaliknya, riset juga mengungkap perempuan yang menikahi laki-laki lebih tua juga berisiko meninggal lebih cepat. Harus bagaimana dong?
Peneliti melihat pilihan realistis bagi perempuan adalah menikah dengan laki-laki dengan usia yang sama atau tidak berbeda jauh.
Sven Drefahl, Peneliti dari Max Planck Institute for Demographic Research (MPIDR), Rostock, Jerman mengatakan salah satu dari sekian penjelasan yang logis adalah perempuan yang bersuami laki-laki berusia lebih muda kerap melanggar norma-norma sosial dan pada akhirnya menderita karena sanksi sosial.
“Pasangan itu kemudian diperlakukan seperti orang asing yang tidak menerima dukungan sosial dan menjalani hidup dengan stres berlebih. Hasilnya terjadi penurunan taraf kesehatan,” tukas Drefahl seperti dikutip dari healthday dan dilansir republika.co.id, Senin (17/5).
Meski begitu, Drefahl tetap melihat sisi positif dari pasangan yang berbeda usia sangat jauh. Pertama, dari segi pengalaman dan kedua tingkat kebahagian jelas lebih baik ketimbang individu yang belum menikah.
Sebagai tambahan, hasil riset juga mengungkap laki-laki dan perempuan dewasa yang menemukan pasangan berusia lebih muda beralasan karena mereka lebih sehat dan pertimbangan harapan hidup lebih lama cenderung kuat.
Pasangan muda perbaiki lingkungan sosial
Teori itu, jelas Drufahl, mengandalkan gagasan bahwa pasangan muda akan memperbaiki lingkungan sosial, psikologis pikiran serta cenderung peduli untuk merawat pasangannya ketika tua nanti. Ketiga hal tadi berkontribusi terhadap kenaikan harapan hidup pada pasangan yang lebih tua.
Di Amerika Serikat (AS), misalnya, tim riset mencatat rata-rata laki-laki biasanya berusia 2,3 tahun lebih tua ketimbang calon istrinya. Khusus kasus ini, hasil riset mengungkap pria cenderung memperoleh manfaat ketika memilih istri yang lebih muda.
Sedangkan, laki-laki yang memilih menikah dengan perempuan yang lebih tua memperbesar risiko kematian lebih awal. Sebaliknya, laki-laki yang menikah dengan perempuan yang berusia 7-9 tahun lebih muda mengalami penurunan resiko kematian hingga 11 persen.
Ihwal penjelasan terkait kasus perbedaan jenis kelamin, peneliti tidak menemukan alasan yang kuat. Meski begitu, temuan riset tidak meragukan teori lama dipegang dari “seleksi kesehatan” ketika musim mencari pasangan di AS terjadi pada Mei-September.
0 komentar:
Post a Comment