Nokia Di Tahun 2015

Di acara Nokia House yang diadakan di Espoo, Finlandia, Nokia memberikan sedikit gambaran mengenai apa yang akan ditawarkan Nokia di tahun 2015, atau sekitar 4 tahun dari sekarang. Sedikit informasi, sekitar tahun 1998, Nokia mempresentasikan bahwa beberapa tahun mendatang, konsumen akan dapat menonton TV di mana pun dengan ponsel, dan hal ini telah terwujud.

Untuk tahun 2015, intisari dari visi Nokia adalah membangun sebuah ekosistem berteknologi canggih yang menjadi pusat dari berbagai aktifitas kita sehari-hari. Nokia akan memfokuskan diri pada layanan, sambil tetap mengeluarkan perangkat keras seperti ponsel, smartphone, dan komputer. Yang menarik, Nokia tak bicara banyak mengenai spesifikasi produk; seperti berapa megapixel kameranya, seberapa kencang prosesornya, dan sebagainya. Mengapa? Karena kemampuan pemrosesan data di ponsel yang ada di tangan Bro & Sis sudah amat kencang, dan performa tersebut akan meningkat secara exponential.

Nokia lebih memfokuskan pada penggunanya. Siapa saya? Apa yang saya butuhkan? Apa yang ingin saya lakukan? Dan Nokia akan memberikan kemampuan (melalui produk dan layanannya) agar saya dapat beraktifitas dengan lebih baik lagi. Istilah kerennya, Nokia mengembangkan teknologi sebagai enabler, bukan sebagai fokus. Dengan teknologi, pengguna dapat memisahkan informasi mana yang relevan dan tidak, serta mendapatkan informasi yang diinginkan dengan cepat. Contohnya, nelayan tak hanya bisa mengetahui harga pasaran dari hasil tangkapannya, tapi juga bisa menjual data mengenai hasil tangkapannya ke pusat riset kelautan, misalnya. Kemungkinan yang ada hampir tak terbatas, dan dapat dijembatani dengan kombinasi antara perangkat dan layanan yang tepat.

Saya lihat, fokus Nokia adalah menciptakan teknologi yang mengerti Anda – persis seperti slogannya beberapa tahun yang lalu sebelum digantikan dengan Connecting People. Tak banyak vendor lain yang mau berbagi visi masa depannya seperti Nokia, atau malah mungkin memiliki visi sama sekali. Satu hal yang patut diacungi jempol, adalah bagaimana Nokia ingin merangkul semua segmen dan menghubungkan mereka ke seluruh dunia. Yang agak saya khawatirkan dari visi Nokia di 2015 adalah ketergantungan pada suatu layanan berbasis”cloud” atau data center penyedia layanan seperti Facebook, Flickr, YouTube, dan sebagainya. Bisa dibayangkan jika suatu hari YouTube atau Facebook crash, kemudian koleksi foto dan video yang tersimpan di situ (dan lupa disimpan di komputer) hilang? Perlu saya ingatkan kembali, layanan gratis semacam itu sama sekali tidak bertanggung jawab atas keamanan data yang tersimpan di situ.
http://www.nokiaweblog.com