Quick Info - Tanpa disengaja, sekelompok pekerja riol atau konstruksi saluran pembuangan di Iowa, Amerika Serikat, menemukan jasad manusia purba. Diperkirakan jasad yang ditemukan di tenggara Des Moines itu berusia 7.000 tahun.
Sejatinya, jasad itu sudah ditemukan sejak bulan Januari silam. Namun, baru diumumkan secara luas pada April. Demikian dilansir Fox News, Kamis 14 April 2011.
Jasad manusia purba itu ditemukan di dekat sebuah situs di mana diperkirakan para ilmuwan adalah tempat sekelompok manusia purba memanen, memasak, makan kerang ribuan tahun yang lalu.
John Doershuk, arkeologi ternama di AS, mengatakan pada Des Moines Register bahwa situs tersebut agak unik, serupa dengan situs yang ditemukannya di Midwest.
"Keberadaan situs tersebut sengaja disembunyikan. Kami ingin tempat itu tetap steril dari ilmuwan, terlebih lagi penjarah," ujarnya.
Penemuan dan penggalian arkeologi ini terpaksa menunda proyek selokan senilai US$37,8 juta (setara Rp325 miliar) selama sedikitnya enam bulan. Diperkirakan Wastewater Reclamation Authority akan kehilangan kocek sebesar US$1,5 juta atau lebih karena penundaan tersebut.
Belum diketahui apa jenis manusia purba yang ditemui para ilmuwan tersebut. Umumnya, jasad manusia purba yang ditemukan di sekitar Amerika Selatan adalah Paranthropus Robustus dan Paranthropus Transvaalensis. Keduanya memiliki ciri isi volume otak sekitar 600 cm kubik, hidup di lingkungan terbuka, serta memiliki tinggi badan kurang lebih 1,5 meter. (umi)• VIVAnews
Sejatinya, jasad itu sudah ditemukan sejak bulan Januari silam. Namun, baru diumumkan secara luas pada April. Demikian dilansir Fox News, Kamis 14 April 2011.
Jasad manusia purba itu ditemukan di dekat sebuah situs di mana diperkirakan para ilmuwan adalah tempat sekelompok manusia purba memanen, memasak, makan kerang ribuan tahun yang lalu.
John Doershuk, arkeologi ternama di AS, mengatakan pada Des Moines Register bahwa situs tersebut agak unik, serupa dengan situs yang ditemukannya di Midwest.
"Keberadaan situs tersebut sengaja disembunyikan. Kami ingin tempat itu tetap steril dari ilmuwan, terlebih lagi penjarah," ujarnya.
Penemuan dan penggalian arkeologi ini terpaksa menunda proyek selokan senilai US$37,8 juta (setara Rp325 miliar) selama sedikitnya enam bulan. Diperkirakan Wastewater Reclamation Authority akan kehilangan kocek sebesar US$1,5 juta atau lebih karena penundaan tersebut.
Belum diketahui apa jenis manusia purba yang ditemui para ilmuwan tersebut. Umumnya, jasad manusia purba yang ditemukan di sekitar Amerika Selatan adalah Paranthropus Robustus dan Paranthropus Transvaalensis. Keduanya memiliki ciri isi volume otak sekitar 600 cm kubik, hidup di lingkungan terbuka, serta memiliki tinggi badan kurang lebih 1,5 meter. (umi)• VIVAnews
0 komentar:
Post a Comment