Untuk pasangan yang ingin menunda kehamilan, tidak sedikit dari mereka yang bertanya-tanya posisi bercinta apa yang bisa dilakukan. Salah satu yang kerap ditanyakan adalah, benarkah posisi woman on top bisa mencegah kehamilan?
Sebelum menjawab pertanyaan tersebut, pakar seks wolipop, dr. Vanda Mustika menjelaskan dulu bagaimana sebenarnya proses pertemuan sel telur dan sperma sehingga membuat Anda hamil. Menurut dr. Vanda, kehamilan akan terjadi jika sel sperma dan sel telur bertemu di saluran telur. Hasil persatuan keduanya akan berjalan ke arah rahim dan berimplantasi di dinding rahim.
Saat terjadi penetrasi Mr. Happy ke dalam Miss V, maka terjadi rangsangan pada Mr. Happy. Rangsangan ini bersifat ritmis dan berulang-ulang, sesuai dengan gerakan penetrasi Mr. Happy.
Rangsangan yang berulang-ulang tersebut juga menyebabkan kontraksi dari kelenjar-kelenjar reproduksi pria, sehingga terjadilah suatu ejakulasi. Ejakulasi tersebut keluar dengan tekanan akibat kontraksi kelenjar tadi, sehingga seperti menyemprot ke dalam liang vagina.
Jika Anda bercinta dengan posisi misionaris, dengan bantuan gravitasi cairan yang dikeluarkan oleh Mr. Happy akan langsung sampai di mulut rahim. Sperma juga akan langsung berenang ke dalam saluran telur.
Bagaimana dengan woman on top? "Dengan posisi wanita di atas, maka bantuan dari gravitas ini tidak terjadi. Tapi jangan dilupakan juga adanya kontraksi kelenjar reproduksi pria yang menyebabkan cairan sperma keluar dengan tekanan tertentu," jelas dr. Vanda.
Tekanan itu lah yang menyebabkan cairan sperma tetap dapat meluncur dan mencapai mulut rahim. Setelah di dalam rahim maka sperma akan berenang menuju sel telur tanpa dipengaruhi oleh gravitasi lagi.
"Jadi walaupun posisi women on top maka risiko terjadinya kehamilan masih tetap ada," imbuhnya.
Jika Anda dan suami ingin mencegah kehamilan, dr Vanda menyarankan menggunakan alat kontrasepsi. Misalnya saja memakai kondom. Namun pemakaiannya juga harus tepat seperti kapan harus memasang dan membuka kondom tersebut.
Sebelum menjawab pertanyaan tersebut, pakar seks wolipop, dr. Vanda Mustika menjelaskan dulu bagaimana sebenarnya proses pertemuan sel telur dan sperma sehingga membuat Anda hamil. Menurut dr. Vanda, kehamilan akan terjadi jika sel sperma dan sel telur bertemu di saluran telur. Hasil persatuan keduanya akan berjalan ke arah rahim dan berimplantasi di dinding rahim.
Saat terjadi penetrasi Mr. Happy ke dalam Miss V, maka terjadi rangsangan pada Mr. Happy. Rangsangan ini bersifat ritmis dan berulang-ulang, sesuai dengan gerakan penetrasi Mr. Happy.
Rangsangan yang berulang-ulang tersebut juga menyebabkan kontraksi dari kelenjar-kelenjar reproduksi pria, sehingga terjadilah suatu ejakulasi. Ejakulasi tersebut keluar dengan tekanan akibat kontraksi kelenjar tadi, sehingga seperti menyemprot ke dalam liang vagina.
Jika Anda bercinta dengan posisi misionaris, dengan bantuan gravitasi cairan yang dikeluarkan oleh Mr. Happy akan langsung sampai di mulut rahim. Sperma juga akan langsung berenang ke dalam saluran telur.
Bagaimana dengan woman on top? "Dengan posisi wanita di atas, maka bantuan dari gravitas ini tidak terjadi. Tapi jangan dilupakan juga adanya kontraksi kelenjar reproduksi pria yang menyebabkan cairan sperma keluar dengan tekanan tertentu," jelas dr. Vanda.
Tekanan itu lah yang menyebabkan cairan sperma tetap dapat meluncur dan mencapai mulut rahim. Setelah di dalam rahim maka sperma akan berenang menuju sel telur tanpa dipengaruhi oleh gravitasi lagi.
"Jadi walaupun posisi women on top maka risiko terjadinya kehamilan masih tetap ada," imbuhnya.
Jika Anda dan suami ingin mencegah kehamilan, dr Vanda menyarankan menggunakan alat kontrasepsi. Misalnya saja memakai kondom. Namun pemakaiannya juga harus tepat seperti kapan harus memasang dan membuka kondom tersebut.
0 komentar:
Post a Comment