Masyarakat Sleman, Yogyakarta gempar kemunculan pola lingkaran teratur di sawah padi. Namun peneliti riset LAPAN tak yakin itu hasil karya alien. Ini hasil karya manusia.
Pernyataan itu diungkapkan peneliti senior astronomi dan astrofisika di Lembaga Penerbangan dan Antariksa Nasional (LAPAN) Thomas Djamaluddin. Secara umum, pola di Sleman banyak dijumpai di luar negeri, terutama Inggris. Meskipun sebagian pihak mempercayai ini bukti keberadaan alien ataupun UFO, Thomas membantahnya.
Menurut Thomas, UFO tidak dapat dibuktikan secara ilmiah karena penjelasan saksi cenderung bersifat kabar bohong, rekayasa atau tergolong pseudosains (sains semu). Meskipun banyak astronom yang meyakini kehidupan makhluk asing selain manusia, Thomas masih ragu kedatangan alien di indonesia karena tidak ada bukti fisik.
“Kalau UFO tidak ada, maka pola geometris crop circle dipastikan bukan disebabkan oleh manuver pesawat antariksa atau UFO,” ujar Thomas.
Menurut keterangan di blog miliknya, pola geometris di Sleman bukan juga disebabkan oleh puting beliung atau pengaruh elektromagnetik dari SUTET (Saluran Udara Tegangan Ekstra Tinggi milik PLN). Puting beliung tidak akan menghasilkan pola yang rapih. SUTET pun tidak akan memberi dampak pola geometris, karena tanaman padi tidak terpengaruh oleh medan listrik atau medan magnet dari jaringan listrik itu.
“Saya menduga itu hasil rekayasa tangan-tangan kreatif. Di banyak negara terbukti crop circle adalah hasil rekayasa kreatif manusia. Pada 1990-an dua orang Inggris buka rahasia bahwa sekian banyak crop circle di Inggris adalah hasil karya mereka,” ungkap Thomas di blog.
Masyarakat Inggris mempraktikkannya dengan menggunakan tali dan papan. Tancapkan satu tonggak sebagai pusat lingkaran. Lalu tali digunakan untuk membuat pola lingkaran, sementara papan yang digantung pada tali diputar sambil diinjak mengelilingi tonggak tersebut. Injakan membuat batang padi tumbang.
Radius lingkaran tergantung pengaturan letak papan yang diinjak-injakkan. Pola garis lurus dan segitigajuga bisa dibuat dengan cara-cara yang kreatif. Jangan takut jejak kaki terlihat, karena kaki menginjak batang-batang tanaman yang rebah.
inilah.com
Pernyataan itu diungkapkan peneliti senior astronomi dan astrofisika di Lembaga Penerbangan dan Antariksa Nasional (LAPAN) Thomas Djamaluddin. Secara umum, pola di Sleman banyak dijumpai di luar negeri, terutama Inggris. Meskipun sebagian pihak mempercayai ini bukti keberadaan alien ataupun UFO, Thomas membantahnya.
Menurut Thomas, UFO tidak dapat dibuktikan secara ilmiah karena penjelasan saksi cenderung bersifat kabar bohong, rekayasa atau tergolong pseudosains (sains semu). Meskipun banyak astronom yang meyakini kehidupan makhluk asing selain manusia, Thomas masih ragu kedatangan alien di indonesia karena tidak ada bukti fisik.
“Kalau UFO tidak ada, maka pola geometris crop circle dipastikan bukan disebabkan oleh manuver pesawat antariksa atau UFO,” ujar Thomas.
Menurut keterangan di blog miliknya, pola geometris di Sleman bukan juga disebabkan oleh puting beliung atau pengaruh elektromagnetik dari SUTET (Saluran Udara Tegangan Ekstra Tinggi milik PLN). Puting beliung tidak akan menghasilkan pola yang rapih. SUTET pun tidak akan memberi dampak pola geometris, karena tanaman padi tidak terpengaruh oleh medan listrik atau medan magnet dari jaringan listrik itu.
“Saya menduga itu hasil rekayasa tangan-tangan kreatif. Di banyak negara terbukti crop circle adalah hasil rekayasa kreatif manusia. Pada 1990-an dua orang Inggris buka rahasia bahwa sekian banyak crop circle di Inggris adalah hasil karya mereka,” ungkap Thomas di blog.
Masyarakat Inggris mempraktikkannya dengan menggunakan tali dan papan. Tancapkan satu tonggak sebagai pusat lingkaran. Lalu tali digunakan untuk membuat pola lingkaran, sementara papan yang digantung pada tali diputar sambil diinjak mengelilingi tonggak tersebut. Injakan membuat batang padi tumbang.
Radius lingkaran tergantung pengaturan letak papan yang diinjak-injakkan. Pola garis lurus dan segitigajuga bisa dibuat dengan cara-cara yang kreatif. Jangan takut jejak kaki terlihat, karena kaki menginjak batang-batang tanaman yang rebah.
inilah.com
0 komentar:
Post a Comment