Quick Info - KEBANYAKAN wanita menolak ajakan seksual karena alasan yang sangat pribadi, terutama ketika harga diri mereka merasa dilecehkan karena respons cinta yang kurang mengayomi dari pasangan mereka. Sebelum Anda terjebak dalam masalah tersebut, sebaiknya pelajari seluk beluk yang menjadi permasalahan utamanya.
Ketika ajakan seksual pria ditolak oleh wanita, biasanya pria akan merasa bahwa dia bukanlah seorang pecinta yang memadai. Pasalnya, pria sangat memercayai “lovability” didefinisikan sebagai kasih sayang yang bisa diterima pasangannya. Maka, ketika kasih sayang yang seharusnya ditunjukkan dalam pelayanan seksual tidak diterimanya, maka sederet persepsi negatif pun berkelebat di otak pria.
Lantas, apa saja sebenarnya yang menyebabkan wanita menolak ajakan bersanggama? Times of India membeberkannya.
Bermula dari tempat tidur
Kecenderungan ini biasanya terjadi karena menurunnya harga diri manusia menghadapi krisis keuangan dan serangan stres yang kemudian menyebabkan reaksi bervariasi pada wanita. Beberapa wanita pekerja yang menyadari krisis global menunjukkan empati lebih besar dan cenderung tidak menyalahkan pasangan mereka dengan memberikan batasan pada aktivitas seksual yang menjadi agenda rutin pasangan rumah tangga. Sebaliknya, mereka justru menganggap aktivitas tersebut sebagai ajang untuk memotivasi mereka dalam menangani krisis bersama pasangannya.
Di sisi lain, tak jarang wanita justru menambah beban suami dengan segala tuntutan, sikap agresif, dan menyalahkan mereka atas hilangnya uang dan seksualitas. Alhasil keadaan tersebut pun memunculkan kekecewaan bagi pasangan mereka. Hal ini tentu membuat keadaan menjadi lebih buruk. Dengan keadaan tersebut, wanita kerap berdalih bahwa krisis keuangan tersebutlah yang membuat kehidupan seksual mereka terganggu. Padahal, seharusnya wanita perlu memahami bahwa pikiran yang sehat dan santai itu sangat penting untuk dimiliki agar mereka dapat saling memuaskan secara keintiman fisik.
Harga diri
Penolakan tak hanya datang dari wanita semata, tapi juga dari pria yang menjadi subjek utama dari krisis finansial. Beberapa wanita pun kerap dilanda kebingungan dengan penolakan seksual yang ditunjukkan pria. Berbagai dugaan pun menyeruak. Tak jarang mereka menganggap bahwa suami mereka sedang terlibat perselingkuhan. Di luar situ, mereka pun mengkhawatirkan ancaman impotensi yang terjadi pada pasangan sementara waktu karena serangan stres tersebut.
Dalam beberapa kasus, mengonsumsi alkohol justru bisa memicu masalah baru, khususnya bagi dengan mereka yang kerap melarikan stres dengan alkohol. Keadaan mabuk yang ditemui wanita tiap malam tentu bakal memunculkan depresi berlebih pada wanita. Itu dikarenakan tekanan yang dihadapi wanita tak hanya muncul karena krisis finansial semata, tapi juga tekanan logis yang ditunjukkan suami Anda.
Dalam kondisi seperti ini, konseling pernikahan menjadi pilihan terbaik. Dengan sesi tersebut, Anda dapat saling membantu dalam mengatasi kebutuhan emosional masing-masing. Selain itu konseling pun akan membantu pria lebih tenang dalam menghadapi masalah keuangan dan seksual dalam kehidupannya.
Hal lain yang harus diingat para pasangan adalah bahwa fase ini merupakan gejala sementara sehingga Anda dapat menanganinya bersama sebelum memutuskan langkah yang akan Anda jalani ke depannya.
Cara ampuh mengatasinya
Seorang istri bisa menggunakan berbagai masalah untuk membangun kedekatan emosional dan persahabatan, mendidik dirinya untuk lebih peduli dengan masalah suaminya dan kemudian mengajak pasangannya untuk menikmati kegembiraan kecil dalam kehidupan mereka yang jarang dilakukan, misalnya berbagi cerita seputar prestasi anak di sekolah. Anda pun dapat menyuntikkan ketenangan dengan memberikan sentuhan nonseksual padanya seperti menggosok punggung atau memijat kepalanya.
Sebaiknya, wanita pun tidak berkeberatan ketika suaminya ingin menghabiskan waktu dengan rekan-rekannya. Itu adalah sebuah pelarian efektif bagi mereka untuk mengatasi sebuah permasalahan. Katakan pula padanya bahwa Anda berdua dapat melalui hal tersebut bersama-sama. Pastikan bahwa dia tidak menyalahkan dirinya sendiri, serta bantulah dia untuk menerima ketidakpastian keadaan dan bantulah dia untuk memaafkan dirinya sendiri. Terakhir, jika keadaannya sudah terlalu depresi, Anda dapat menemaninya menemui konselor untuk mendapatkan penanganan lebih lanjut.
Ketika ajakan seksual pria ditolak oleh wanita, biasanya pria akan merasa bahwa dia bukanlah seorang pecinta yang memadai. Pasalnya, pria sangat memercayai “lovability” didefinisikan sebagai kasih sayang yang bisa diterima pasangannya. Maka, ketika kasih sayang yang seharusnya ditunjukkan dalam pelayanan seksual tidak diterimanya, maka sederet persepsi negatif pun berkelebat di otak pria.
Lantas, apa saja sebenarnya yang menyebabkan wanita menolak ajakan bersanggama? Times of India membeberkannya.
Bermula dari tempat tidur
Kecenderungan ini biasanya terjadi karena menurunnya harga diri manusia menghadapi krisis keuangan dan serangan stres yang kemudian menyebabkan reaksi bervariasi pada wanita. Beberapa wanita pekerja yang menyadari krisis global menunjukkan empati lebih besar dan cenderung tidak menyalahkan pasangan mereka dengan memberikan batasan pada aktivitas seksual yang menjadi agenda rutin pasangan rumah tangga. Sebaliknya, mereka justru menganggap aktivitas tersebut sebagai ajang untuk memotivasi mereka dalam menangani krisis bersama pasangannya.
Di sisi lain, tak jarang wanita justru menambah beban suami dengan segala tuntutan, sikap agresif, dan menyalahkan mereka atas hilangnya uang dan seksualitas. Alhasil keadaan tersebut pun memunculkan kekecewaan bagi pasangan mereka. Hal ini tentu membuat keadaan menjadi lebih buruk. Dengan keadaan tersebut, wanita kerap berdalih bahwa krisis keuangan tersebutlah yang membuat kehidupan seksual mereka terganggu. Padahal, seharusnya wanita perlu memahami bahwa pikiran yang sehat dan santai itu sangat penting untuk dimiliki agar mereka dapat saling memuaskan secara keintiman fisik.
Harga diri
Penolakan tak hanya datang dari wanita semata, tapi juga dari pria yang menjadi subjek utama dari krisis finansial. Beberapa wanita pun kerap dilanda kebingungan dengan penolakan seksual yang ditunjukkan pria. Berbagai dugaan pun menyeruak. Tak jarang mereka menganggap bahwa suami mereka sedang terlibat perselingkuhan. Di luar situ, mereka pun mengkhawatirkan ancaman impotensi yang terjadi pada pasangan sementara waktu karena serangan stres tersebut.
Dalam beberapa kasus, mengonsumsi alkohol justru bisa memicu masalah baru, khususnya bagi dengan mereka yang kerap melarikan stres dengan alkohol. Keadaan mabuk yang ditemui wanita tiap malam tentu bakal memunculkan depresi berlebih pada wanita. Itu dikarenakan tekanan yang dihadapi wanita tak hanya muncul karena krisis finansial semata, tapi juga tekanan logis yang ditunjukkan suami Anda.
Dalam kondisi seperti ini, konseling pernikahan menjadi pilihan terbaik. Dengan sesi tersebut, Anda dapat saling membantu dalam mengatasi kebutuhan emosional masing-masing. Selain itu konseling pun akan membantu pria lebih tenang dalam menghadapi masalah keuangan dan seksual dalam kehidupannya.
Hal lain yang harus diingat para pasangan adalah bahwa fase ini merupakan gejala sementara sehingga Anda dapat menanganinya bersama sebelum memutuskan langkah yang akan Anda jalani ke depannya.
Cara ampuh mengatasinya
Seorang istri bisa menggunakan berbagai masalah untuk membangun kedekatan emosional dan persahabatan, mendidik dirinya untuk lebih peduli dengan masalah suaminya dan kemudian mengajak pasangannya untuk menikmati kegembiraan kecil dalam kehidupan mereka yang jarang dilakukan, misalnya berbagi cerita seputar prestasi anak di sekolah. Anda pun dapat menyuntikkan ketenangan dengan memberikan sentuhan nonseksual padanya seperti menggosok punggung atau memijat kepalanya.
Sebaiknya, wanita pun tidak berkeberatan ketika suaminya ingin menghabiskan waktu dengan rekan-rekannya. Itu adalah sebuah pelarian efektif bagi mereka untuk mengatasi sebuah permasalahan. Katakan pula padanya bahwa Anda berdua dapat melalui hal tersebut bersama-sama. Pastikan bahwa dia tidak menyalahkan dirinya sendiri, serta bantulah dia untuk menerima ketidakpastian keadaan dan bantulah dia untuk memaafkan dirinya sendiri. Terakhir, jika keadaannya sudah terlalu depresi, Anda dapat menemaninya menemui konselor untuk mendapatkan penanganan lebih lanjut.
0 komentar:
Post a Comment