Bali - 26 Januari 2011 tepatnya, aku dan teman-teman backpacker manis manja berwisata pantai di Bali. Salah satunya adalah pantai Suluban, jalanan yang terjal menuju indahnya pesona pantai Suluban yang tak pernah terlupakan. Semuanya turun, tak terkecuali aku, dengan gaya khas Bali kita semua kompak memakai baju barong yang berwarna-warni penuh keceriaan. Hijau YA itu warna yang aku pilih saat itu, turun melewati jalan setapak dan akhirnya kita terkagum dengan indahnya pantai yang masih bersih dan sedikit sekali pengunjung domestik. Yang kita lihat rata-rata bule yang mau surfing, emang pantai ini cocok banget untuk surfing. Andaikan bisa surfing, aku pasti surfing tapi kita semua kagak ada yang bisa.
Ombaknya yang besar serta birunya warna laut yang ga nahan. Itu baru di bawah, kita belum melihat indahnya dari atas. Setelah main-main di bawah dan tak lupa mengambil gambar cepret dana cepret sini. Satu hal yang menarik disini, sebelum ke atas kita meleawti jembatan yang mengerikan, pokoknya hebring banget kalo kata manajer kita bencong Findri. Kita serasa melewati jembatan yang jauh dan di bawahnya itu ombak air laut. Kalo kita jatuh kita akan terseret #itulebay hehe. Setelah melewati jembatan kita menaiki jalan seperti tangga, dan kita melihat setengah pemandangan yang indah dimana di bawah kita laut yang biru sekali. Kita belum sampai ke view keseluruhan sebelum melewati jembatan satu lagi. Dan akhirnya kita melewatinya. O M G, pemandangan yang begitu indah dan mempesona ada di depan aku.
Cahaya matahari benar-benar di atas kepala kita, pantesan banyak bule yang berjemur disana. Itu hal biasa, kcuali kalo selimutan di pantai itu hal yang sangat aneh hehe. Pantai Suluban, benar-benar pesona indah sisi lain Bali yang tidak akan terlupakan, Panas, sejuk, angin sepoi-sepoi, dan pemandangan biru laut yang luas terbentang di depan mata kita. Benar-benar tempat yang bagus untuk relaksasi, menenangkan pikiran. Setelah beberapa lama disitu, akhirnya kita pergi ke pantai lainnya. Sebenarnya berat untuk meninggalkannya, tapi kita berjanji akan kesana lagi. Berharap sih akan tetap seperti itu dan tidak jadi kotor.
Kita beranjak lagi menuju tempat mobil parkir, dengan melewati jembatan yang hebring gila. Karena tak kuat nahan, salah satu teman kita Dindin turun tidak melewati jembatan sebelum air ombak datang. Tapi disitu banyak anak-anak yang naik turun jembatan hebring. "Pada ga takut ya mereka" hehe. Pengalaman indah menelusuri indahnya pantai Suluban ini menjadi cerita ku yang pertama di Detik Travel. Aku bakalan menceritakan pengalaman traveling ku disini, tunggu cerita yang lain dan saran aku, kunjungi Suluban beach kalo kalian ke Bali.
http://travel.detik.com
Ombaknya yang besar serta birunya warna laut yang ga nahan. Itu baru di bawah, kita belum melihat indahnya dari atas. Setelah main-main di bawah dan tak lupa mengambil gambar cepret dana cepret sini. Satu hal yang menarik disini, sebelum ke atas kita meleawti jembatan yang mengerikan, pokoknya hebring banget kalo kata manajer kita bencong Findri. Kita serasa melewati jembatan yang jauh dan di bawahnya itu ombak air laut. Kalo kita jatuh kita akan terseret #itulebay hehe. Setelah melewati jembatan kita menaiki jalan seperti tangga, dan kita melihat setengah pemandangan yang indah dimana di bawah kita laut yang biru sekali. Kita belum sampai ke view keseluruhan sebelum melewati jembatan satu lagi. Dan akhirnya kita melewatinya. O M G, pemandangan yang begitu indah dan mempesona ada di depan aku.
Cahaya matahari benar-benar di atas kepala kita, pantesan banyak bule yang berjemur disana. Itu hal biasa, kcuali kalo selimutan di pantai itu hal yang sangat aneh hehe. Pantai Suluban, benar-benar pesona indah sisi lain Bali yang tidak akan terlupakan, Panas, sejuk, angin sepoi-sepoi, dan pemandangan biru laut yang luas terbentang di depan mata kita. Benar-benar tempat yang bagus untuk relaksasi, menenangkan pikiran. Setelah beberapa lama disitu, akhirnya kita pergi ke pantai lainnya. Sebenarnya berat untuk meninggalkannya, tapi kita berjanji akan kesana lagi. Berharap sih akan tetap seperti itu dan tidak jadi kotor.
Kita beranjak lagi menuju tempat mobil parkir, dengan melewati jembatan yang hebring gila. Karena tak kuat nahan, salah satu teman kita Dindin turun tidak melewati jembatan sebelum air ombak datang. Tapi disitu banyak anak-anak yang naik turun jembatan hebring. "Pada ga takut ya mereka" hehe. Pengalaman indah menelusuri indahnya pantai Suluban ini menjadi cerita ku yang pertama di Detik Travel. Aku bakalan menceritakan pengalaman traveling ku disini, tunggu cerita yang lain dan saran aku, kunjungi Suluban beach kalo kalian ke Bali.
http://travel.detik.com
0 komentar:
Post a Comment