Akhirnya yang dinanti fans Firefox datang juga. Browser Mozilla Firefox, kini telah mencapai generasi 4 final. Nah, si 'rubah api' kini tampil lebih modis dengan 'kaki-kaki' yang lebih kendang berlari.
Dalam perang browser ini, nampaknya Firefox berusaha untuk membuat tampilan browsernya menjadi lebih simpel dengan mengikuti selera pasar saat ini. Namun untuk urusan simpel, detikINET masih menilai Google Chrome lah pemenangnya.
Tampil Lebih Modis
Berbeda dengan versi 3.6, Firefox 4 memiliki bentuk tab yang mirip dengan Chrome yang lebih modis dan tidak terasa sesak. Bedanya, tab milik Firefox terlihat transparan. Sementara untuk tombol menunya, sekilas browser ini mirip dengan Opera 10.6, dengan nama browser yang menonjol di kiri atas.
Dengan tampilan baru ini halaman Firefox terasa lebih lega. Apalagi jika pengguna memanfaatkan persona yang sesuai.
Yang mungkin membuat pengguna baru sedikit bingung, mungkin tampilan menunya yang kini berpindah tempat. Pengguna tak lagi menemukan barisan menu yang ada di sisi atas. Sebagai gantinya, Firefox 4 hadir dengan satu menu berwarna orange bertuliskan Firefox.
Saat di klik, dibawahnya muncul menu seperti: news windows, options, history dan sebagainya. Firefox 4 pun memiliki kolom bookmark baru yang terletak di sisi kanan kolom search. Menu ini memberi kemudahan kepada pengguna saat ingin melakukan bookmark dengan satu kali klik saja.
Firefox 4 kini memiliki add-on manager yang terintegerasi dengan browser. Saat pengguna mengklik add-on, tampilan langsung diarahkan ke tab browser baru. Hmmm..sedikit tak asing ya? Sepertinya Firefox kembali 'mencontek' model extensions serupa milik Google Chrome.
Performa Si Rubah Api Generasi 4
Firefox 4 adalah Firefox tercepat yang detikINET pernah rasakan. Mozilla mengklaim browser ini lebih kencang antara 2-7 kali versi terdahulu.
Perubahan besar yang diusung adalah penambahan performa JavaScript engine yang membuat kecepatan loading halaman awal lebih terasa.
Layaknya sang kompetitor IE9, Firefox pun mendukung teknologi web masa kini seperti HTML5. Pengguna pun bisa melihat demo Firefox 4 terhadap HTML5 pada link berikut.
Untuk performa HTML5 sendiri, sepertinya browser ini tak menemui masalah. Saat dites detikINET menggunakan situs http://hakim.se/experiments/, beberapa tes beragam jenis canvas berjalan cukup smooth dan tidak patah-patah. Begitu pula dengan kelengkapan CSS3. Semua telah ada pada Firefox 4
Dengan segala fitur yang diusungnya, Firefox 4 secara umum lebih ringan dari Firefox 3.6. Mungkin Mozilla telah membenahi alokasi memori yang digunakan, karena selama ini Firefox memang dikenal memiliki beban memori berat. Mungkin karena alasan inilah umat di rubah api banyak yang berpindah.
Perang Browser Berlanjut
Berdasar data Metro, IE saat ini memiliki pangsa pasar sekitar 60%, anjlok dari dua tahun lalu yang sebesar 75%. Firefox sendiri memiliki market share sekitar 23% diikuti oleh Google Chrome dengan 14,9%.
Jika ditilik dari jumlah download perdana, Firefox 4 sepertinya lebih unggul dari IE 9. Jumlah downloadnya yang mencapai 1 juta kali dalam 3 jam pertama, jika terus stabil, mungkin dapat mengalahkan IE 9 yang didownload sekitar 2,4 juta kali dalam 24 jam pertama. Menarik kiranya melihat bagaimana jalannya pertarungan ini.
Dalam perang browser ini, nampaknya Firefox berusaha untuk membuat tampilan browsernya menjadi lebih simpel dengan mengikuti selera pasar saat ini. Namun untuk urusan simpel, detikINET masih menilai Google Chrome lah pemenangnya.
Tampil Lebih Modis
Berbeda dengan versi 3.6, Firefox 4 memiliki bentuk tab yang mirip dengan Chrome yang lebih modis dan tidak terasa sesak. Bedanya, tab milik Firefox terlihat transparan. Sementara untuk tombol menunya, sekilas browser ini mirip dengan Opera 10.6, dengan nama browser yang menonjol di kiri atas.
Dengan tampilan baru ini halaman Firefox terasa lebih lega. Apalagi jika pengguna memanfaatkan persona yang sesuai.
Yang mungkin membuat pengguna baru sedikit bingung, mungkin tampilan menunya yang kini berpindah tempat. Pengguna tak lagi menemukan barisan menu yang ada di sisi atas. Sebagai gantinya, Firefox 4 hadir dengan satu menu berwarna orange bertuliskan Firefox.
Saat di klik, dibawahnya muncul menu seperti: news windows, options, history dan sebagainya. Firefox 4 pun memiliki kolom bookmark baru yang terletak di sisi kanan kolom search. Menu ini memberi kemudahan kepada pengguna saat ingin melakukan bookmark dengan satu kali klik saja.
Firefox 4 kini memiliki add-on manager yang terintegerasi dengan browser. Saat pengguna mengklik add-on, tampilan langsung diarahkan ke tab browser baru. Hmmm..sedikit tak asing ya? Sepertinya Firefox kembali 'mencontek' model extensions serupa milik Google Chrome.
Performa Si Rubah Api Generasi 4
Firefox 4 adalah Firefox tercepat yang detikINET pernah rasakan. Mozilla mengklaim browser ini lebih kencang antara 2-7 kali versi terdahulu.
Perubahan besar yang diusung adalah penambahan performa JavaScript engine yang membuat kecepatan loading halaman awal lebih terasa.
Layaknya sang kompetitor IE9, Firefox pun mendukung teknologi web masa kini seperti HTML5. Pengguna pun bisa melihat demo Firefox 4 terhadap HTML5 pada link berikut.
Untuk performa HTML5 sendiri, sepertinya browser ini tak menemui masalah. Saat dites detikINET menggunakan situs http://hakim.se/experiments/, beberapa tes beragam jenis canvas berjalan cukup smooth dan tidak patah-patah. Begitu pula dengan kelengkapan CSS3. Semua telah ada pada Firefox 4
Dengan segala fitur yang diusungnya, Firefox 4 secara umum lebih ringan dari Firefox 3.6. Mungkin Mozilla telah membenahi alokasi memori yang digunakan, karena selama ini Firefox memang dikenal memiliki beban memori berat. Mungkin karena alasan inilah umat di rubah api banyak yang berpindah.
Perang Browser Berlanjut
Berdasar data Metro, IE saat ini memiliki pangsa pasar sekitar 60%, anjlok dari dua tahun lalu yang sebesar 75%. Firefox sendiri memiliki market share sekitar 23% diikuti oleh Google Chrome dengan 14,9%.
Jika ditilik dari jumlah download perdana, Firefox 4 sepertinya lebih unggul dari IE 9. Jumlah downloadnya yang mencapai 1 juta kali dalam 3 jam pertama, jika terus stabil, mungkin dapat mengalahkan IE 9 yang didownload sekitar 2,4 juta kali dalam 24 jam pertama. Menarik kiranya melihat bagaimana jalannya pertarungan ini.
0 komentar:
Post a Comment