Quick Info - METODE pembesaran Mr P tidak semuanya efektif. Menurut kajian literatur medis, sebagian metode nonbedah efektif, tapi sebagian lainnya menimbulkan rasa sakit dan kekecewaan.
Apapun namanya, prosedur bedah atau operasi invasif tergolong berbahaya dan memiliki "komplikasi tingkat tinggi yang tidak dapat diterima", menurut studi yang dilakukan Marco Orderda dan Paolo Gontero dari University of Turin, Italia.
Pria melebih-lebihkan ukuran normal Mr P
"Peningkatan jumlah terjadi pada pasien yang mencari saran urologis atas masalah Mr P yang mereka katakan pendek. Ini fakta bahwa perbincangan soal panjang Mr P adalah biasa terjadi di sebagian besar pria, yang cenderung melebih-lebihkan standar ukuran Mr P," tulis peneliti dalam Journal of the British Association of Urological Surgeons.
Ukuran Mr P dapat dianggap normal jika panjangnya minimal 4 cm saat lemas dan 7,5 cm ketika menegang, seperti dijelaskan dalam beberapa studi. Beberapa faktor pembeda, biasanya adalah tinggi badan pria dan indeks massa tubuh (BMI) mereka.
Literatur ilmiah diteliti
Untuk menentukan keampuhan dan tingkat keamanan teknik bedah dan nonbedah pembesaran Mr P, peneliti mengakaji berbagai literatur ilmiah. Di antara metode nonbedah, pembesaran Mr P yang terbukti paling efektif adalah penil traction therapy (teknik meregangkan Mr P).
Dengan metode tersebut, sebuah penelitian melaporkan bahwa peningkatan panjang Mr P rata-rata mencapai 1,8 cm, sedangkan penelitian lain mengatakan bisa mencapai 2,3 cm ekstra dalam keadaan lemas, dan 1,7 cm ekstra ketika ereksi. Demikian seperti dilansir dari Health24, Rabu (20/4/2011).
Peregangan Mr P adalah kerja keras
Sebenarnya, metode yang ada tergolong sulit. Perangkat yang dikenal sebagai pompa Mr P, misalnya, menggunakan pompa manual dan bermotor untuk membuat ruang hampa di dalam selubung silinder keras, yang meregangkan Mr P.
“Enam bulan pengobatan, tapi tidak ditemukan efektif untuk memanjangkan Mr P, meskipun memberikan semacam kepuasan psikologis bagi sebagian orang", kata para peneliti.
Ada lagi yang disebut cincin peno-skrotum yang dipasang di sekitar pangkal skrotum dan Mr P.
“Metode ini mungkin dapat membantu meningkatkan ukuran Mr P dan mempertahankan ereksi pada pria yang menderita kecemasan sebelum bercinta," tulis para peneliti.
(ftr)
Apapun namanya, prosedur bedah atau operasi invasif tergolong berbahaya dan memiliki "komplikasi tingkat tinggi yang tidak dapat diterima", menurut studi yang dilakukan Marco Orderda dan Paolo Gontero dari University of Turin, Italia.
Pria melebih-lebihkan ukuran normal Mr P
"Peningkatan jumlah terjadi pada pasien yang mencari saran urologis atas masalah Mr P yang mereka katakan pendek. Ini fakta bahwa perbincangan soal panjang Mr P adalah biasa terjadi di sebagian besar pria, yang cenderung melebih-lebihkan standar ukuran Mr P," tulis peneliti dalam Journal of the British Association of Urological Surgeons.
Ukuran Mr P dapat dianggap normal jika panjangnya minimal 4 cm saat lemas dan 7,5 cm ketika menegang, seperti dijelaskan dalam beberapa studi. Beberapa faktor pembeda, biasanya adalah tinggi badan pria dan indeks massa tubuh (BMI) mereka.
Literatur ilmiah diteliti
Untuk menentukan keampuhan dan tingkat keamanan teknik bedah dan nonbedah pembesaran Mr P, peneliti mengakaji berbagai literatur ilmiah. Di antara metode nonbedah, pembesaran Mr P yang terbukti paling efektif adalah penil traction therapy (teknik meregangkan Mr P).
Dengan metode tersebut, sebuah penelitian melaporkan bahwa peningkatan panjang Mr P rata-rata mencapai 1,8 cm, sedangkan penelitian lain mengatakan bisa mencapai 2,3 cm ekstra dalam keadaan lemas, dan 1,7 cm ekstra ketika ereksi. Demikian seperti dilansir dari Health24, Rabu (20/4/2011).
Peregangan Mr P adalah kerja keras
Sebenarnya, metode yang ada tergolong sulit. Perangkat yang dikenal sebagai pompa Mr P, misalnya, menggunakan pompa manual dan bermotor untuk membuat ruang hampa di dalam selubung silinder keras, yang meregangkan Mr P.
“Enam bulan pengobatan, tapi tidak ditemukan efektif untuk memanjangkan Mr P, meskipun memberikan semacam kepuasan psikologis bagi sebagian orang", kata para peneliti.
Ada lagi yang disebut cincin peno-skrotum yang dipasang di sekitar pangkal skrotum dan Mr P.
“Metode ini mungkin dapat membantu meningkatkan ukuran Mr P dan mempertahankan ereksi pada pria yang menderita kecemasan sebelum bercinta," tulis para peneliti.
(ftr)
0 komentar:
Post a Comment